Minggu, 30 November 2014

Rangkuman Bab 8 Manusia dan Pandangan Hidup

BAB 8
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP


A.    PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP
   Setiap manusia mempunyai pandangan hidup.Pandangan hidup itu bersifat kondrati karena itu ia menentukan masa depan seseorang.Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti pandangan hidup.Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang di jadikan pegangan,pedoman,arahan,petunjuk hidup di dunia.Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya.Akan tetapi pandangan hidup dapat di klasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
a)         Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
b)       Pandangan hidup yang berupa ideology yang di sesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada Negara tersebut.
c)         Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandagan hidup yang relative kebenarannya.
Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur yaitu cita-cita, kebajikan, usaha, keyakinan/ kepercayaan. Keempat unsur ini merupakan satu rangkaian kesatuan yang tidak terpisahkan.

B.     CITA-CITA
   Menurut kamus umum bahasa Indonesia, yang di sebut cita-cita adalah keinginan harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan,maupun tujuan merupakan apa yang selalu di peroleh seseorang pada masa mendatang. Ada tiga faktor yang mempengaruhi seseorang dalam mencapai apa yang dicita-citakan yaitu :
1.    Faktor manusia yang mau mencapai cita-cita ditentukan oleh kualitas manusianya.Ada orang yang tidak berkemauan, sehingga apa yang dicita-citakan hanya merupakan khayalan saja.
2.  Faktor kondisi  yang mempengaruhi tercapainya cita-cita. Pada umumnya dapat disebut yang menguntungkan  dan yang menghambat.
3.      Faktor tingginya cita-cita  yang merupakan faktor ketiga dalam mencapai cita-cita.memang ada anjuran agar seseorang menggantungkan cita-citanya setinggi bintang di langit.ttetapi bagaimana faktor manusianya, mampukah yang bersangkutan mencapainya, demikian juga faktor kondisi nya memungkinkan hal itu.

C.    KEBAJIKAN
   Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral,perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika.Manusia berbuat baik,karena menurut kodratnya manusia itu baik,mahluk bermoral,atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik.
    Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga hal.
Pertama pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan.Kedua adalah lingkungan (environment) Lingkungan yang membentuk seseorang merupakan alam kedua yang terjadinya setelah seorang anak lahir (masa pembentukan seseorang waktu masih dalam kandungan merupakan alam pertama)
Ketiga adalah Pengalaman yang khas yang pernah di peroleh, Baik pengalaman pahit yang sifatnya negative, maupun pengalaman manis yang sifatnya positif memberikan pada manusia suatu bekal yang selalu di pergunakan sebagia pertimbangan sebelum seseorang mengambil tindakan.

D.    USAHA/PERJUANGAN
   Usaha/perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita.Setiap manusia kerja keras untuk kelanjutan hidupnya.Sebagian hidup manusia adalah usaha/perjuangan.Perjuangan untuk hidup dan ini sudah kodrat manusia tampa usaha/perjuangan manusia tidak dapat hidup dengan sempurna.
Kerja keras itu dapat di lakukan dengan otak/maupun dengan tenaga/jasmani atau dengan kedua-duanya para ilmuan lebih banyak bekerja keras dengan otak/ilmunya daripada dengan jasmaninya.Sebaliknya para buruh petani lebih banyak menggunakan jasmaninya daripada otaknya.



E.     KEYAKINAN/KEPERCAYAAN
   Keyakinan /kepercayaan yang menjadi dasar pendangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan.Menurut Prof.Dr.Harun Nasution ada tiga aliran filsafat,yaitu aliran naturalism,aliran intelektual,dan aliran gabungan.
a)      ALIRAN NATURALISME
 1.       Ajaran agama dogmatis,
 2.       Ajaran agama dari pemuka-pemuka agama
 b)      ALIRAN INTELEKTUALISME
c)      ALIRAN GABUNGAN
F.     LANGKAH-LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK.
Manusia pasti mempunyai pandangan hidup malau bagaimanapun bentuknya.Bagaimana kita memperlakuakn pandangan hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan. Ada yang memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan ada pula yang memperlakukan sebagai penimbul kesejahteraan,ketentraman,dan sebagainya.
Akan tetapi yang terpenting kita harus mempunyai langkah-langkah berpandangan hidup ini.Karena hanya dengan mempunyai langkah-langkah itulah kita dapat memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik.Adapun langkah-langkah itu sebagai berikut :
1)      Mengenal.
2)      Mengerti
3)      Menghayati
4)      Meyakini
5)      Mengabdi



Rangkuman Bab 7 Manusia Dan Keadilan

BAB 7
MANUSIA DAN KEADILAN

A. PENGERTIAN KEADILAN
Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem itu menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelanggaran terhadap proposi tersebut berarti ketidak adilan.
Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri, dan perasaannya dikendalikan oleh akal.
Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.

B. KEADILAN SOSIAL
Berbicara tentang keadilan, anda tentu ingat akan dasar negara kita ialah Pancasila. Sila kelima Pancasila, berbunyi: "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia"
Dalam dokumen lahirnya Pancasila diusulkan oleh Bung Karno adanya prinsip kesejahteraan sebagai salah satu dasar negara. Selanjutnya prinsip itu dijelaskan sebagai prinsip " tidak ada kemiskinan di dalam Indonesia merdeka". Dari usul dan penjelasan itu nampak adanya pembauran pengertian kesejahteraan dan keadilan.

Selanjutnya untuk mewujudkan keadilan sosial itu, diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk, yakni :
1.     Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan
2.    Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain
3.    Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan
4.    Sikap suka bekerja keras
5.    Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.
Asas yang menuju dan terciptanya keadilan sosial itu akan dituangkan dalam bergai langkah dan kegiatan, antara lain melalui delapan jalur pemerataan yaitu :
1.     Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak khususnya pangan, sandang dan perumahan
2.    Pemerataan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan
3.    Pemerataan pembagian pendapatan
4.    Pemerataan kesempatan kerja
5.    Pemerataan kesempatan berusaha
6.    Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan khususnya bagi generasi mudadan kaum wanita
7.    Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah tanah air
8.    Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.

C. BERBAGAI MACAM KEADILAN
a. Keadilan Legal atau keadilan Moral
b. Keadilan Distributif
c. Keadilan Komutatif

D. KEJUJURAN
Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya, apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu dituntut satu kata dan perbuatan-perbuatan yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus sama dengan perbuatannya. Karena itu jujur juga menepati janji atau kesanggupan yang terlampir melalui kata-kata ataupun yang masih terkandung dalam nuraninya yang berupa kehendak, harapan dan niat.
yakin pada dirinya . karena apa yang ada dalam nuraninya banyak dipengaruhi oleh pikirannya yang kadang-kadang justru bertentangan.

E. KECURANGAN
Kecurangan atau curang identik dengan ketidak jujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Sudah tentu kecurangan sebagai lawan jujur.
Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya. Atau orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan usaha.
Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan, ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya ada empat aspek yaitu:
1.     aspek ekonomi
2.    aspek kebudayaan
3.    aspek peradaban
4.    aspek tenik

F. PEMULIHAN NAMA BAIK
Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya tetap baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang/tetangga adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya.
Tingkah laku atau perbuatan yang baik dengan nama baik itu pada hakekatnya sesuai dengan kodrat manusia yaitu ;
1.     manusia menurut sifatnya adalah mahluk bermoral
2.    ada aturan-aturan yang berdiri sendiri yang harus dipatuhi manusia untuk mewujudkan dirinya sendiri sebagai pelaku moral tersebut

Pada hakekatnya pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya, bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan akhlak.
Akhlak berasal dari bahasa Arab akhlaq bentuk jamak dari khuluq dan dari akar kata ahlaq yang berarti penciptaan. Oleh karena itu tingkah laku dan perbuatan manusia harus disesuaikan dengan penciptanya sebagai manusia. Untuk itu orang harus bertingkah laku dan berbuat sesuai dengan ahlak yang baik.
Ada tiga macam godaan yaitu ;
1.     derajad/pangkat
2.    harta
3.    wanita


G. PEMBALASAN
Pembalasan ialah suatu reaksi atau perbuatan orang lain. Reaksi itu berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang.
Dalam Al-Qur`an terdapat ayat-ayat yang menyatakan bahwa Tuhan mengadakan pembalasan bagi yang bertaqwa kepada Tuhan diberikan pembalasan dan bagi yang mengingkari perintah Tuhanpun diberikan pembalasan, dan pembalasan yang diberikanpun pembalasan yang seimbang, yaitu siksaan di neraka.
Pada dasarnya manusia adalah mahluk moral dan mahluk sosial. Dalam bergaul manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu. Bila manusia berbuat amoral, lingkunganlah yang menyebabkannya. Perbuatan amoral pada hakekatnya adalah perbuatan yang melanggar atau memperkosa hak dan kewajiban manusia lain.



Rangkuman Bab 6 Manusia Dan Penderitaan

BAB 6
MANUSIA DAN PENDERITAAN

A.    Pengertian penderitaan
    Penderitaan adalah bahasa yang sering kita dengar. Penderitaan berasal  dari kata derita.Kata derita berasal dari bahasa Sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. penderitaan bisa bersifat lahir dan bersifat batin. Setiap manusia memiliki penderitaan yang berbeda –beda. Manusia dikatakan menderita apa bila dia memiliki masalah, depresi karena tekanan hidup, dan lain lain.
Penderitaan adalah termasuk realitas manusia di dunia. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan.Suatupristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Penderitaan adalah bagian dari kehidupan.

B.     Siksaan
 Penderitaan biasanya di sebabkan oleh siksaan. Baik fisik ataupun jiwanya.Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan.
Siksaan Yang Sifatnya Psikis :
1.     Kebimbangan.
2.     Kesepian.
3.     Ketakutan.

C.     KEKALUTAN MENTAL
Gejala-gejala permulaan pada orang yang mengalami kekalutan mental adalah sebagai berikut :
1.                 nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
2.                 nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
3.                 Selalu iri hati dan curiga, ada kalanya dihinggapi khayalan, dikejar-kejar sehingga dia menjadi sangat agresif, berusaha melakukan pengrusakan atau melakukan detruksi diri dan bunuh diri.
4.                 Komunikasi sosial putus dan ada yang disorientasi social
5.                 Kepribadian yang lemah atau kurang percaya diri sehingga menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri, ( orang-orang melankolis)
6.                 Terjadinya konflik sosial – budaya akibat dari adanya norma yang berbeda antara dirinya dengan lingkungan masyarakat.

D.    PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis, ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidupnya. Allah berfirman dalam surat Arra’du ayat 11, bahwa Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri yang berusaha merubahnya. 
Pembebasan dari penderitaaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka. Kita sebagai manusia hanya bisa merencanakan namun yang Tuhanlah yang yang menentukan hasilnya.

E.     PENDERITAAN, MEDIA MASSA DAN SENIMAN
Media massa adalah alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada asyarakat luas. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap anatara sesama manusia, terutama bagi mereka yang simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari karya tersebut.

F.     PENGARUH PENDERITAAN TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA
 Penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan.

















Rangkuman Bab 4 Manusia dan Cinta Kasih

BAB 4
MANUSIA DAN CINTA KASIH

A.  PENGERTIAN CINTA KASIH
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka atau sayang, ataupun sangat kasih atau tertarik hatinya, sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan.. Karena itu cinta kasih dapat di artikan sebagai perasaan suka kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Cinta memegang peran yang penting dalam kehidupan manusia. Demikan pula cinta adalah pengikat yang kokoh anatara manusia dengan tuhannya sehingga manusia menyembah tuhan dengan ikhlas dan mengikuti perintah-Nya. Menurut Erich Fromm bahwa cinta itu terutama memberi, bukan menerima.
Menurut Dr.Sarlito W.Sarwono bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman, dan kemesraan. Selanjutnya Dr.Sarlito W.Sarwono bahwa tidak semua unsur cinta itu sama kuatnya.
Pengertian cinta yang di kemukakan oleh Dr Abdullah Nasih Ulwan cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah,lembut dan kasih sayang. Cinta tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasullah dan berjihad di jalan Allah. Cinta  tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua,anak,saudara dan kerabat, cinta tingkat rendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal.
Hakikat cinta menengah adalah suatu energi yang datang dari perasaan hati dan jiwa. Cinta tingkat terendah adalah cinta yang paling keji, hina dan merusak rasa kemanusiaan. Contoh nya adalah
1.     Cinta kepada thagut (syetan)
2.     Cinta berdasarkan hawa nafsu
3.     Cinta yang lebih mengutamakan harta dan tempat tinggal
Diantara hikmah-hikmah cinta adalah tersebut adalah :
1.     Cinta akan mengalami berbagai macam rintangan
2.     Merupakan pendorong dan pembangkit yang paling besar di dalam melestarikan kehidupan lingkungan.
3.     Fenoma cinta merupakan faktor utama dalam kelanjutan hidup manusia untuk saling memanfaatkan kemajuan bangsa.
4.     Sebagai pengikat di dalam hubungan anggota keluarga dan bermasyarakat.

B.   CINTA MENURUT AGAMA
a.     Cinta diri
Cinta diri kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Di dalam Al-Quran telah di jelaskan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri kecenderungan untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat yang berguna bagi dirinya dan menghindari diri dari membahayakan dirinya.
b.     Cinta Kepada Manusia
Agar manusia dapat hidup penuh keserasian dengan manusia lainnya maka ia tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Pun ia hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang-orang lain.
Al-Quran juga menjelaskan kepada oranng-orang yang beriman agar saling cinta mencintai seperti cinta mereka pada diri mereka sendiri.
c.      Cinta Seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerjasama antara suami dan istri. Ia merupakan faktor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga dan di jelaskan dalam Al-Quran di Surat Ar-R um 30:21
d.     Cinta Kebapakan
Para ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis melainkan dorongan psikis. Cinta kebapakan dalam Al-Quran diisyaratkan dalam kisah nabi Nuh as.
e.      Cinta Kepada Allah
Puncak cinta manusia adalah cinta kepada Allah dan kerinduan kepada nya. Semua tingkah laku dan tindakannya ditunjukan kepada Allah  mengharapkan penerimaan dan ridha-Nya. Cinta kepada Allah terdapat dalam surat Ali-Imran 3:31
f.       Cinta Kepada Rasul
Seorang mukmin yang benar-benar beriman dengan sepenuh hati mencintai Rasullah yang telah menanggung derita dakwah islam, berjuang dengan penuh segala kesulitan sehingga islam tersebar ke seluruh dunia dan membawa kemanusiaan dari kekelaman dan kesesatan menuju cahaya petunjuk.

C.   KASIH SAYANG
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S.Poerwadarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam kasih sayang sadar tidak sadar dari masing-masing pihak di tuntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian dan saling terbuka.
Kasih sayang dasar komunikasi dalam suatu keluarga.  Dari cara pemberian cinta kasih ini dapat dibedakan menjadi 4 yaitu :
1.     Orang tua bersifat aktif, anak bersifat pasif
2.     Orang tua bersifat pasif, anak bersifat aktif
3.     Orang tua bersifat pasif, anak bersifat pasif
4.     Orang tua bersifat aktif, anak bersifat aktif
Adapun contoh sajak kasih sayang antara lain :
a.     Surat Dari Ibu
b.     Elang Laut

D.  KEMESRAAN
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrb. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia.
Menurut Filsuf  Rusia, Salvojef dalam bukunya makna kasih mengatakan “jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis secara serius, maka ia terlempar ke luar dari cinta diri. Ia mulai hidup untuk orang lain. Bila seseorang mengobral cinta, maka orang itu merusak nilai cinta yang berarti menurunkan martabat dirinya sendiri.

E.   PEMUJAAN
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Pemujaan kepada Tuhan adalah inti nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya. Karena itu jelaslah bagi kita semua bahwa pemujaan kepada tuhan adalah bagian hidup manusia.
Dalam kehidupan manusia terdapat berbagai cara pemujaan sesuai agama, kepercayaan, kondisi dan situasi. Adapun contoh pemujaan dalam karya yang di buat oleh almarhum Hamka yaitu “Di Bawah Lindungan Ka’bah”.

F.    BELAS KASIHAN
Dalam surat Yohanes dijelaskan ada tiga macam cinta. Cinta agape adalah cinta manusia kepada Tuhan, Cinta Philia ialah cinta kepada Orang tua dan saudara dan ketiga Cinta Amor/eros ialah cinta antara pria dan wanita. Ada cinta yang lain yaitu cinta sesama dimana cinta terhadap sesama merupakan gabungan antara cinta agape dana cinta philia. Dalam esai on love ada pengertia bahwa cinta adalah rasa persatuan tanpa syarat yang artinya dalam belas kasihan tidak terkandung unsur pamrih.

G.  CINTA KASIH EROTIS
Pertama-tama cinta kasih erotis kerap kali dicampurbaurkan dengan pengalaman yang eksplosif berupa jatuh cinta, yaitu keruntuhan tiba-tiba tembok yang samapai waktu itu terdapat diantara dua orang yang asing satu sama lain. Dalam cinta kasih erotis terdapat ekslusivitas yang tidak terdapat dalam cinta kasih persaudaraan dan cinta kasih keibuan.
Cinta kasih erotis itu eksklusif hanyalah dalam arti bahwa seseorang dapat menyatukan dirinya secara lengkap dan intensif hanya dengan satu orang lain saja. Cinta kasih pada hakekatnya merupakan suatu perbuatan kemauan untuk mengikat kehidupan dengan kehidupan seseorang lain.
Ada pula orang yang memandang bahwa faktor yang penting di dalam cinta kasih erotis itu adalah keinginan.. Cinta kasih hanyalah merupakan perbuatan kemauan dan mengikat diri saja sehingga pada dasarnya tidak usah diperdulikan siapa-siapa kedua orang yang terlibat di dalamnya.