Menyusun pesan bisnis yang menarik perhatian,
mudah dibaca, dan mudah dipahami memerlukan kreativitas. Agar pesan bisnis
efektif, diperlukan pemahaman terhadap proses penyusunan pesan bisnis. Proses
penyusunan pesan bisnis umumnya terdiri atas tiga tahap sederhana, yaitu :
1.
Perencanaan Pesan
Dalam tahap ini, ditentukan hal – hal yang
mendasar dari suatu pesan yang akan dikomunikasikan. Secara rinci, tahap
perencanaan tersebut meliputi :
1.
Penentuan tujuan
2.
Analisis audiens
3.
Penentuan ide pokok
4.
Pemilihan saluran dan
media
2. Penyusunan Pesan
Setelah tahap perencanaan, selanjutnya
ide/gaasan dituangkan ke dalam pesan tertulis. Tahap itu meliputi dua kegiatan,
yaitu :
1.
Mengorganisasikan
pesan
2.
Memformulasikan pesan
3.Revisi Pesan
Pesan yang telah disusun dikaji ulang untuk memastikan apakah ide/gagasan yang diungkapkan sudah memadai. Berbagai kegiatan pada tahap revisi pesan adalah :
Pesan yang telah disusun dikaji ulang untuk memastikan apakah ide/gagasan yang diungkapkan sudah memadai. Berbagai kegiatan pada tahap revisi pesan adalah :
1.
Menyunting pesan
2.
Menulis ulang
3.
Memproduksi pesan
4.
Mencetak pesan
II. PENENTUAN TUJUAN BISNIS
Pesan bisnis dapat menciptakan nilai tambah
bagi perusahaan. Pesan-pesanyang di sampaikan kepada pihak lain hendaknya mampu
menjaga danmeningkatkan citra perusahaan. Untuk dapat menciptakan good will,
setiap pesan bisnis hendaknya memiliki tujuan yang jelas, dapat di ukur, dan
tidak bertentangan dengan tujuan organisasi.
Ada tiga tujuan unum komunikasi bisnis, yaitu
:
1.
Memberi informasi (informing)
Tujuan pertama dalam komunikasi bisnis adalah
memberikan informasi yang berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak lain.
Sebagai contoh, seorang pemimpin suatu perusahaan membutuhkan bebebrapa pegawai
baru yang akan di tempatkan sebagai staf adminitrasi di kantor- kantor cabang
yang ada.
2.
Membujuk atau persuasi
(persuading)
Tujuan kedua komunikasi bisnis adalah
memberikan persuasi kepada pihak lain agar apa yang disampaikan dapat dipahami dengan
baik dan bener. Hal ini sering dilakukan, terutama yang berkaitan dengan
negosiasi antara seseorang dengan orang lain dalam bisnis.
3.
Melakukan kerjasama
atau kolaborasi (kolaborating)
Tujuan ketiga dalam komunikasi bisnis adalah
melakukan kolaborasi atau kerjasama bisnis antara seseorang dengan orang lain.
Malalui jalinan komunikasi bisnis tersebut seseorang dapat dengan mudah
melakukan kerjasama bisnis, baik dengan perusahaan domestik maupun perusahaan
asing.
III. ANALISIS PENERIMA PESAN
Analisis terhadap audiens sangat perlu
dilakukan, audiens dalam studi komunikasi bisa individu ataupun organisasi.
Audiens biasanya memiliki pemahaman yang berbeda-beda atas pesan yang mereka
terima.
A. Mengembangkan Profil Audiens
Analisis terhadap Audiens yang sudah dikenal
biasanya relatif lebih mudah dilakukan tanpa harus melalui penelitian yang
rumit. Demikian juga, reaksi atas pesan yang dikrim kepada orang yang sudah
dikenal pada umumnya bisa diperkirakan.
B. Mengenali penerima primer
Apabila penerima terdiri dari beberapa orang,
perlu dikenali orang-orang terpenting yang berpengaruh atau bertindak sebagai
pengambil keputusan.
C. Menetapkan jumlah dan komposisi
audiens
Jumlah penerima juga memengaruhi pesan bisnis.
Menulis pesan bisnis yang ditujukan hanya kepada satu orang akan berbeda dengan
pesan bisnis yang ditujukan kepada banyak orang.
D. Mengukur Tingkat Pemahaman Audiens
Apabila penerima memiliki latar belakang yang
sama pengirim , maka pada umumnya mereka dianggap memiliki pemahaman yang
relatif sama terhadap suatru pesan.
E. Memperkirakan reaki penerima
Cara mengorganisasikan pesan sangat tergantung
pada reaksi yang diperkirakan akan dilakukan oleh penerima.
F. Memenuhi Kebutuhan Informasi Audiens
Pesan yang baik akan mampu memenuhi semua
pertanyaan penerima . Memenuhi kebutuhan informasi penerima merupakan salah
satu kunci sukses pesan bisnis. Ada lima pedoman yang perlu diperhatikan agar
pesan bisnis mampu memenuhi kebutuhan informasi audiens, yaitu :
1.
Temukan apa yang ingin
diketahui audiens
2.
Antisipasi pertanyaan
yang tidak diungkapkan
3.
Berikan semua
informasi yang diperlukan oleh audiens
4.
Pastikan bahwa
informasi yang diberikan akurat
5.
Tekankan gagasan yang
paling menarik bagi audiens.
G. Memuaskan kebutuhan emosional dan
praktis Audiens
Pesan yang bbertujuan membujuk dan bekerja
sama seringkali gagal mengubah keyakinan atau perilaku audiens. Hal penting
yang harus diingat bahwa pesan bisnis disampaikan kepada audiens yang juga
melakukan kegiatan bisnis. Untuk mencapai tujuan komunikasi, diupayakan agar
pesan bisnis menggunakan pendekatan emosional audiens, terstruktur, rasional,
serta disusun dengan format yang menarik.
IV. PENENTUAN IDE POKOK
Setiap pesan bisnis mempunyai tema pokok (main
theme) yaitu rumusan pokok pembicaraan (topik) beserta tujuan yang ingin
dicapai melalui topik tersebut. Namun perlu diperhatikan bahwa antara ide pokok
dan topik itu merupakan hal yang berbeda. Topik merupakan subyek yang lebih
luas. Sedangkan ide pokok merupakan pernyataan tentang suatu topik yang
menjelaskan isi dan tujuan dari topik tersebut.
Cara yang dapat digunakan untuk menentukan ide
pokok :
A. Brainstorming
Brainstorming adalah suatu cara menentukan ide
pokok dengan membiarkan pikiran secara leluasa untuk mencari berbagai
kemungkinan ide pokok, mempertimbangkan tujuan, audience, dan fakta yang ada.
Beberapa teknik brainstorming yang dapat digunakan:
1.
Storyteller’s Tour
Hidupkan tape recorder, dan telaah pesan –
pesan yang disampaikan. Fokuskan pada alasan berkomunikasi, poin utama nada,
rasionalitas, dan imlikasi bagi penerima. Dengarkan dengan teliti, dan
berlatihlah, sehingga ide pokok dari pesan dapat ditemukan dengan mudah.
2.
Random List
Tulis segala sesuatu yang ada dalam pikiran di
atas kertas kosong. Selanjutnya, pelajari hubungan antara ide – ide tersebut.
Bagilah mereka ke dalam kelompok – kelompok, dan temukan poin yang penting dan
yang tidak penting.
3.
Conclusions, Findings,
Recommendations (CPR) Worksheet
Jika subjek yang dibahas mencakup pemecahan
maslah, gunakanlah suatu worksheet yang akan membantu menjelaskan hubungan
antara temuan (findings), kesimpulan (conclusions) dan rekomendasi
(recommendation) yang akan diberikan.
4.
Journalistic Approach
Pendekatan jurnalistik memberikan poin yang
baik sebagai langkah awal menentukan ide pokok. Jawaban terhadap siapa, apa,
kapan, di mana, dan bagaimana uang biasanya diajukan dalam pendekatan
jurnalistik, akan dapat menjelaskan ide pokok presentasi.
5.
Question and Answer
Chain
Pendekatan yang paling baik adalah melihat
dari sisi perspektif audience
B. Petunjuk atasan
Penentuan ide pokok dapat dilakukan dengan
meminta petunjuk dari atasan. Ini banyak terjadi pada perusahaan dengan sistem
senioritas dan desentralisasi. Namun cara ini dapat menyita waktu manajer hanya
untuk pekerjaan yang sebenarnya dapat didesentralisasikan.
C. Kebiasaan
Cara yang ketiga dalam menentukan ide pokok
adalah berdasar kebiasaan. Apabila perusahaan menghadapi situasi yang sama atau
relatif sama, maka akan digunakan suatu ide pokok tertentu. Cara ini mempunyai
keterbatasan, yaitu hanya untuk yang situasinya sama atau relatif sama saja.
V. SELEKSI SALURAN DAN MEDIA
Pesan-pesan bisnis harus sesuai dengan situasi
yang ada. Ide-ide dapat disampaikan melalui dua saluran, yaitu saluran lisan
dan tertuis. Pilihan mendasar antara berbicara atau menulis tergantung pada
tujuan atau maksud pesan, audiens dan karakteristik dari kedua saluran
komunikasi tersebut.
Saluran komunikasi lisan
Komunikasi lisan merupakan saluran yang
palinhg banyak di gunakan dalam bisnis, komunikasi itu antara lain, percakapan
antara dua orang secara langsung (tatap muka), melalui telpon, wawancara,
pidato, seminar, pelatihan, dan presentasi bisnis. Saluran itu di sukai karna
sederhana, spontan, nyaman, praktis, ekonomis dan memiliki kemampuan yang lebih
tinggi dalam memberikan umpan balik (feed back).
Saluran komunikasi tertulis
Pesan-pesan tertulis dalam bisnis di buat
dalam berbagai bentuk, misalnya surat, memo, proposal, dan laporan. Pilihan
kata dalam pesan tertulis duilakukan dengan hati-hati untuk mempertahankan nada
sopan dan bersahabat, kekurangannya adalah umpan balik secara langsung yang
tidak bias di peroleh dengan waktu cepat.
Komunikasi Lisan :
1.
Anda menginginkan
umpan balik segera dari audiens..
2.
Pesan anda relative
sederhana dan mudah di mengerti .
3.
Anda tidak memerlukan
catatan permanan
4.
Anda dapat
mengumpulkan audiens lebih mudah atau ekonomis.
5.
Anda menginginkan
interaksi dalam memecahkan masalah.
Komunikasi Tertulis :
1.
Anda tidak memerlukan
unpan balik segera.
2.
Pesan anda sangat
rinci, komplek, dan memerlukan perencanaan yang hati-hati.
3.
Anda memerlukan
catatan permanen.
4.
Anda ingin mencapai
audiens yang luas.
5.
Anda ingin mengurangi
distorsi penyampaian pesan.
Media pada saluran lisan :
1.
Percakapan tatap muka
(pidato, rapat, seminar, konferensi)
2.
Telepon, voice mail
3.
Radio, televisi,
Computer
4.
Pita audio dan video
5.
Teleconference
6.
Video conference
Media pada saluran tertulis :
1.Surat, memo, laporan, proposal
2.
Elektronik mail /
email
3.
Telepon (sms)
4.
Computer
5.
Faks
6.
Telegram
7.
Pos biasa dan khusus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar