Masalah Ekonomi Makro yang Dihadapi
Pemerintah
Sebagai salah satu negara yang sedang
berkembang, Indonesia menghadapi berbagai masalah ekonomi makro. Permasalahan
tersebut adalah sebagai berikut.
1.
Meningkatkan Kesempatan Kerja/Tingkat Employment
Idealnya
perekonomian harus dijaga agar jangan timbul pengangguran. Pengangguran
merupakan gejala yang tidak diinginkan oleh masyarakat mana pun, tetapi dalam
praktiknya tidak dapat kita hilangkan sama sekali. Jika tingkat pengangguran
masih di bawah 4%, masih dapat dikatagorikan full emplo ment. Tabel berikut
menunjukkan tingkat pengangguran di Indonesia.
2. Meningkatkan Kapasitas Produksi Nasional
2. Meningkatkan Kapasitas Produksi Nasional
Bagi
negara-negara yang masih berkembang, usaha peningkatan kapasitas produksi
nasional merupakan keharusan. Hal tersebut diupayakan dengan tujuan
meningkatkan atau mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi.
3. Meningkatkan Pendapatan Negara
3. Meningkatkan Pendapatan Negara
Tingkat
pendapatan yang tinggi mencerminkan jumlah barang dan jasa- jasa yang
dihasilkan oleh perekonomian tersebut berjumlah banyak. Tingkat pendapatan
nasional yang tinggi akan sekaligus dapat dicapai jika permasalahan nomor 1 dan
2 dapat diatasi.
4. Menstabilkan Situasi Perekonomian
4. Menstabilkan Situasi Perekonomian
Kestabilan
di sini meliputi kestabilan tingkat pendapatan, kesempatan kerja, kestabilan
tingkat harga, dan kestabilan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang
asing. Jika hal tersebut belum tercapai maka perekonomian Indonesia akan sulit
berkembang karena dapat menimbulkan keengganan investor menginvestasikan
modalnya di Indonesia.
5. Menyeimbangkan Neraca Pembayaran Luar Negeri
5. Menyeimbangkan Neraca Pembayaran Luar Negeri
Dari
segi tinjauan ekonomi murni baik neraca pembayaran luar negeri yang defisit
maupun yang surplus bertendensi menimbulkan keadaan yang tidak diinginkan. Akan
tetapi, dari segi politik neraca pembayaran yang surplus lebih diinginkan
daripada neraca pembayaran yang seimbang. Persoalannya pada saat ini neraca
pembayaran luar negeri Indonesia masih defisit, jadi baik secara ekonomi maupun
politik hal tersebut tidak menguntungkan.
6. Pemerataan Distribusi Pendapatan
6. Pemerataan Distribusi Pendapatan
Distribusi
pendapatan nasional yang lebih merata umumnya dianggap sebagai distribusi
pendapatan yang adil. Distribusi pendapatan yang tidak merata mempunyai
tendensi menimbulkan ketegangan-ketegangan sosial yang akhirnya berdampak pada
ketidakstabilan ekonomi dan politik. Perekonomian di Indonesia masih lebih banyak
berputar di Indonesia bagian Barat, dan pemerintah sedang berupaya untuk
memeratakan pembangunan di daerah Indonesia bagian Timur. Di perkotaan pun
dapat kita lihat bahwa tidak sedikit gedung-gedung atau komplek perumahan mewah
berdampingan dengan daerah kumuh. Hal tersebut dapat menjadi salah satu ciri
kesenjangan ekonomi yang masih terjadi di Indonesia.
Jika ditinjau dengan menggunakan pendekatan perhitungan ekonomi Model Kurva Lorentz adalah model yang digunakan secara luas pada pendekatan perhitungan kesenjangan/ketidakmerataan distribusi pendapatan pada suatu daerah/negara tanpa harus mengetahui keadaan ekonomi dari daerah/negara tersebut dan untuk menentukan besarnya kesenjangan distribusi pendapatan tersebut diturunkan secara visual suatu indikator ekonomi yakni angka koefisien Gini yang menunjukkan skala kesenjangan distribusi pendapatan. Lebih jelasnya akan dipelajari di bab berikutnya pada materi pendapatan nasional.
7. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Jika ditinjau dengan menggunakan pendekatan perhitungan ekonomi Model Kurva Lorentz adalah model yang digunakan secara luas pada pendekatan perhitungan kesenjangan/ketidakmerataan distribusi pendapatan pada suatu daerah/negara tanpa harus mengetahui keadaan ekonomi dari daerah/negara tersebut dan untuk menentukan besarnya kesenjangan distribusi pendapatan tersebut diturunkan secara visual suatu indikator ekonomi yakni angka koefisien Gini yang menunjukkan skala kesenjangan distribusi pendapatan. Lebih jelasnya akan dipelajari di bab berikutnya pada materi pendapatan nasional.
7. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Setiap
negara senantiasa mengharapkan agar perekonomian yang dicapai mengalami peningkatan secara
terus-menerus. Peningkatan perekonomian tersebut akan memupuk investasi serta
kemampuan teknik produksi agar hasil produksi terus meningkat. Jika hasil
produksi meningkat dan pendapatan masyarakat meningkat maka perekonomian
mengalami pertumbuhan.
Ciri-ciri negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi menurut Economic Commission for Asia and Far East (ECAFE) adalah sebagai berikut.
Ciri-ciri negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi menurut Economic Commission for Asia and Far East (ECAFE) adalah sebagai berikut.
1. Negara tersebut mengalami peningkatan GNP atau pendapatan
per kapita dari tahun ke tahun (Flow Output Approach).
2. Negara tersebut mengalami peningkatan investasi potensial
(Level of Living Approach).
3. Di negara tersebut ditemukan sumber-sumber produktif dan
dapat didayagunakan dengan lebih baik (Stock of Resources for Productive Asset
Approach).
Beberapa hal yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi di
Indonesia adalah
1. Masih tingginya pengangguran dan kerentanan pasar tenaga kerja.
2. Lemahnya kegiatan investasi dan permasalahan fundamental terkait.
3. Tingginya potensi tekanan inflasi secara struktural.
1. Masih tingginya pengangguran dan kerentanan pasar tenaga kerja.
2. Lemahnya kegiatan investasi dan permasalahan fundamental terkait.
3. Tingginya potensi tekanan inflasi secara struktural.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar