Tips Cara Mengelola Usaha Kecil Menengah Yang Benar
Usaha kecil menengah (UKM)
seringkali beroperasi dan dikelola secara tradisional. Sang pemilik dan pendiri
usaha mengerjakan semuanya. Dia menjadi Jack-of-All-Trades usaha kecilnya. Ketergantungan usaha kecil ini kepada pemiliknya
dapat menjadi bencana bagi sebuah usaha jika sang pemilik mengalami masalah
pribadi seperti masalah kesehatan.
Jika kita menginginkan usaha
kecil menengah kita menjadi sebuah usaha besar yang mendunia, menguasai pasar
lokal, regional dan global, kita tak bisa lagi menerapkan mentalitas
tradisional pada usaha kita. Manajemen dan pengelolaan sebuah usaha kecil juga
harus menerapkan prinsipi-prinsip pengelolaan modern tanpa harus mengorbankan
satu hal baik yang khas sebuah usaha kecil : sikap kekeluargaan.
Pengusaha usaha kecil menengah
(UKM) harus mulai memikirkan untuk menyerahkan beberapa aspek usaha kecilnya
seperti pembukuan, laporan keuangan, personalia, dll kepada para profesional
Tujuan pengelolaan usaha kecil haruslah untuk memaksimalkan laba - bukan
sekadar untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Usaha kecil dapat menerapkan
tiga prinsip pengelolaan modern berikut jika mau memaksimalkan laba usaha
mereka dan menjadi sebuah usaha besar.
1. Buat anggaran (budget)
secara efektif
Penganggaran (budgeting)
yang hati-hati akan memungkinkan pemilik usaha kecil menengah (UKM) untuk bisa
memperkerjakan atau menyewa profesional untuk melakukan tugas-tugas di luar
kompetensi inti usaha kecilnya.
Pertimbangkanlah mengalokasikan
sebagian anggaran utnuk menyewa atau memperkerjakan profesional untuk
pembukuan, payroll dan pelaporan karena tugas yang makan waktu seperti ini akan
mengalihkan pemilik usaha dari tugas utamanya - perencanaan strategi bisnis.
Menyewa ahli untuk mengerjakan tugas-tugas yang bukan keahlian kita adalah
prinsip manajemen modern yang dapat memaksimalkan laba usaha kita.
2. Gunakanlah accrual accounting
Ingin usaha kita beoperasi
layaknya sebuah perusahaan besar? Ketahuilah perbedaan antara akuntansi
berbasis-kas dan akuntansi accrual (accrual accounting). Accrual accounting adalah metode akuntansi yang mengakui teriadinya pendapatan
pada saat terjadinya penjualan atau pada saat jasa diberikan, meskipun kas dari
transaksi tersebut belum diterima atau mencacatat suatu peristiwa akuntansi ketika
ia jatuh tempo, bukan ketika ia diterima. Perusahaan besar seringkali
menggunakan accual accounting karena lebih dapat menggambarkan kondisi finansial dan
memudahkan budgeting.
Katakanlah Anda memiliki usaha
kontrakan, dan penyewa membayar uang sewa bulan Mei di tanggal 30 April. Dalam
accrual accounting, Anda mencatat pemasukan pada tanggal jatuh tempo (awal
bulan Mei) bukan di laporan bulan April. Metode ini menghasilkan gambaran yang
lebih jelas cash
flow bulanan
Anda. Jika Anda mencatat pembayaran sewa tersebut sebagai pemasukan bulan
April, hal itu akan menggelembungkan pemasukan sewa di bulan April sedangkan
pemasukan sewa di bulan Mei terlihat menderita kerugian.
Jika Anda merasa tak nyaman
dengan accrual accounting, ikuti tips nomor satu dan sewalah ahli
pembukuan. Jika Anda memiliki pemahaman dasar akuntansi, software akuntansi
untuk usaha kecil dapat membantu pembukuan usaha Anda.Software akuntansi juga memiliki kemampuan reporting untuk membantu Anda
melihat gambaran besar keadaan finansial usaha dalam jangka panjang.
3. Jangan besikap pelit
mengeluarkan uang mendapatkan staff terbaik
Peribahasa "Ada uang, ada
barang" juga berlaku dalam mencari karyawan. Mereka yang memiliki keahlian
lebih seringkali menginginkan bayaran lebih. Janganlah bersikap pelit dalam hal
ini.
Isilah usaha Anda dengan
karyawan-karyawan terbaik di bidangnya yang bekerja lebih baik daripada pesaing
Anda- dan lebih baik daripada Anda sendiri, dan alokasikan uang di anggaran
untuk memberikan reward kepada mereka yang telah bekerja dengan baik.
http://it4ukm.blogspot.com/2013/07/tiga-tips-cara-mengelola-usaha-kecil.html#.VFCPfPmUeBY