Rabu, 29 Oktober 2014

Tips Cara Mengelola Usaha Kecil Menengah Yang Benar

Tips Cara Mengelola Usaha Kecil Menengah Yang Benar


Usaha kecil menengah (UKM) seringkali beroperasi dan dikelola secara tradisional. Sang pemilik dan pendiri usaha mengerjakan semuanya. Dia menjadi Jack-of-All-Trades usaha kecilnya. Ketergantungan usaha kecil ini kepada pemiliknya dapat menjadi bencana bagi sebuah usaha jika sang pemilik mengalami masalah pribadi seperti masalah kesehatan. 
Jika kita menginginkan usaha kecil menengah kita menjadi sebuah usaha besar yang mendunia, menguasai pasar lokal, regional dan global, kita tak bisa lagi menerapkan mentalitas tradisional pada usaha kita. Manajemen dan pengelolaan sebuah usaha kecil juga harus menerapkan prinsipi-prinsip pengelolaan modern tanpa harus mengorbankan satu hal baik yang khas sebuah usaha kecil : sikap kekeluargaan. 
Pengusaha usaha kecil menengah (UKM) harus mulai memikirkan untuk menyerahkan beberapa aspek usaha kecilnya seperti pembukuan, laporan keuangan, personalia, dll kepada para profesional  Tujuan pengelolaan usaha kecil haruslah untuk memaksimalkan laba - bukan sekadar untuk memenuhi kebutuhan keluarga. 
Usaha kecil dapat menerapkan tiga prinsip pengelolaan  modern berikut jika mau memaksimalkan laba usaha mereka dan menjadi sebuah usaha besar. 

1. Buat anggaran (budget) secara efektif
Penganggaran (budgeting) yang hati-hati akan memungkinkan pemilik usaha kecil menengah (UKM) untuk bisa memperkerjakan atau menyewa profesional untuk melakukan tugas-tugas di luar kompetensi inti usaha kecilnya.
Pertimbangkanlah mengalokasikan sebagian anggaran utnuk menyewa atau memperkerjakan profesional untuk pembukuan, payroll dan pelaporan karena tugas yang makan waktu seperti ini akan mengalihkan pemilik usaha dari tugas utamanya - perencanaan strategi bisnis. Menyewa ahli untuk mengerjakan tugas-tugas yang bukan keahlian kita adalah prinsip manajemen modern yang dapat memaksimalkan laba usaha kita.


2. Gunakanlah accrual accounting
Ingin usaha kita beoperasi layaknya sebuah perusahaan besar? Ketahuilah perbedaan antara akuntansi berbasis-kas dan akuntansi accrual (accrual accounting). Accrual accounting adalah metode akuntansi yang mengakui teriadinya pendapatan pada saat terjadinya penjualan atau pada saat jasa diberikan, meskipun kas dari transaksi tersebut belum diterima atau mencacatat suatu peristiwa akuntansi ketika ia jatuh tempo, bukan ketika ia diterima. Perusahaan besar seringkali menggunakan accual accounting karena lebih dapat menggambarkan kondisi finansial dan memudahkan budgeting
Katakanlah Anda memiliki usaha kontrakan, dan penyewa membayar uang sewa bulan Mei di tanggal 30 April. Dalam accrual accounting, Anda mencatat pemasukan pada tanggal jatuh tempo (awal bulan Mei) bukan di laporan bulan April. Metode ini menghasilkan gambaran yang lebih jelas cash flow bulanan Anda. Jika Anda mencatat pembayaran sewa tersebut sebagai pemasukan bulan April, hal itu akan menggelembungkan pemasukan sewa di bulan April sedangkan pemasukan sewa di bulan Mei terlihat menderita kerugian. 
Jika Anda merasa tak nyaman dengan  accrual accounting, ikuti tips nomor satu dan sewalah ahli pembukuan. Jika Anda memiliki pemahaman dasar akuntansi, software akuntansi untuk usaha kecil dapat membantu pembukuan usaha Anda.Software akuntansi juga memiliki kemampuan reporting untuk membantu Anda melihat gambaran besar keadaan finansial usaha dalam jangka panjang. 


3. Jangan besikap pelit mengeluarkan uang mendapatkan staff terbaik
Peribahasa "Ada uang, ada barang" juga berlaku dalam mencari karyawan. Mereka yang memiliki keahlian lebih seringkali menginginkan bayaran lebih. Janganlah bersikap pelit dalam hal ini.
Isilah usaha Anda dengan karyawan-karyawan terbaik di bidangnya yang bekerja lebih baik daripada pesaing Anda- dan lebih baik daripada Anda sendiri, dan alokasikan uang di anggaran untuk memberikan reward kepada mereka yang telah bekerja dengan baik. 

http://it4ukm.blogspot.com/2013/07/tiga-tips-cara-mengelola-usaha-kecil.html#.VFCPfPmUeBY